Prakata
Biola. Ya, sebuah alat music
berdawai yang dimainkan dengan cara digesek memang sudah familiar dalam dunia
musik, baik di Indonesia maupun di Negara lain. Banyak pemain biola terkenal di
dunia seperti Wolfgang Amadeus Mozart dan Edouard Lalo. Dari Indonesia juga ada
pemain biola terkenal seperti Iskandar Widjaja, Luluk Purwanto, dan pencipta
lagu Indonesia Raya yaitu W.R. Supratman. Biola sebenarnya memiliki sejarah
yang amat panjang. Mulai dari diciptakannya alat music senar-busur bernama
Ravanastron oleh raja Ravana dari Sri Lanka 5000 tahun yang lalu hingga
penyebarannya ke daratan Eropa sehingga menjadi bentuk yang kita kenali
sekarang.
Sejarah Alat
Musik Senar-Busur
Pada abad ke-1 Masehi,
Ravanastron, alat musik senar-busur yang berasal dari Sri Lanka dan diciptakan
oleh raja Ravana menyebar hingga ke Afghanistan dan Persia pada periode
kerajaan Tokharistan di Afghanistan. Di Afghanistan, bentuk alat music ini
berubah menjadi model Pipa yang berasal dari China. Ravanastron berevolusi
menjadi alat music rebab yang digunakan di kawasan Arab. Pada masa kejayaan
Islam, rebab masuk ke wilayah Spanyol dibawa oleh pendakwah Islam pada abad
ke-8. Di Spanyol, alat musik ini berevolusi lagi menjadi Rebeca. Setelah
Spanyol, rebeca mulai memasuki kawasan Italia, Yunani, dan Eropa Timur.
Pada abad pertengahan, pusat
perkembangan Rebeca berada di Italia, Prancis, dan Jerman. Ratusan tahun
kemudian, Alat music ini berevolusi lagi menjadi Viol. Viol lebih tua 1 abad
dibandingkan biola. Untuk alat music Ravanastron, Rebab, Rebeca, dan Viol
dimainkan dengan cara vertical hingga biola diciptakan. Biola dan Viol Berjaya
selama 2 abad lamanya. Karena cara memainkan viol berbeda dari biola, maka Viol
bukan bentuk awal biola. Biola dimainkan dengan cara horizontal. Suara Viol
lembut dan manis sehingga sering dimainkan di dalam istana. Sedangkan Biola
memiliki suara besar, brillian, dan indah sehingga sering dimainkan di aula
besar.
Pada abad ke 17 ( 1650 )
kepopuleran Viol pun mulai susut. Sedangkan Biola semakin terkenal di dunia,
terutama di daratan Eropa. Biola modern dikembangkan pada abad ke 16 ( 1520 )
di Italia Utara. Biola modern abad ke 16 dikembangkan pada saat masa keemasan
Renaissance. Bentuk biola mengambil banyak konsep estetika dengan bentuknya
yang elok dan suara nan indah yang ditimbulkannya. 3 klan pembuat biola paling
terkenal di dunia adalah Amati, Stradivari dan Guarneri. Biola buatan 3 klan
tersebut banyak diburu di pasaran oleh kolektor Biola dari seluruh dunia.
Biola
Jaman Sekarang
Abad ke 18 biola semakin berkembang.
Alat music ini dimainkan dengan cara digesek. Biola memiliki 4 nada yaitu
G-D-A-E. Nada terendah yaitu G. Pemain biola disebut pebiola atau violinist.
Pembuat biola disebut luthier. Biola memiliki beberapa bagian yang disebut
badan biola, jembatan biola, leher biola, papan jari, senar, dan beberapa
perangkat pembantu seperti pasak penyetel suara, ekor biola, dan penyangga dagu.
Kepala biola berfungsi memperkuat fingerboard.
Kotak pasak berfungsi untuk lubang pasak. Pasak untuk mengatur ketegangan
serta mengulur senar biola. Baut untuk mengaitkan senar. Leher biola terbuat
dari kayu mapel. Papan jari atau fingerboard
berfungsi untuk menentukan ketepatan nada.
.
Badan biola memiliki
lekukan berbentuk C di bagian badan biola. Lekukan ini Nampak dari depan dan
belakang menyerupai jam pasir. Lekukan ini berfungsi memberikan ruang lebih
untuk busur biola bergerak. Permukaan atas biola dibuat dari kayu spruce, sejenis kayu cemara. Pada
permukaan atas biola ada 2 buah lubang suara yang berbentuk huruf F, sehingga
sering disebut sebagai lubang F. Pengaruh lubang F adalah mempengaruhi
kelembutan suara saat udara di dalam biola beresonansi.
Di pinggir lubang F
terdapat purfing, yaitu lekukan garis
untuk menahan retakan dari pinggir.
Bagian belakang dan samping biola terbuat dari kayu mapel. Jembatan biola
berfungsi untuk menghantarkan suara menuju badan biola, selain itu untuk
menahan senar pada ketinggian tertentu agar dapat digesek sendiri-sendiri. Ekor biola untuk mengaitkan ujung bawah senar
masuk ke badan biola melalui 4 lubang. Penyangga dagu untuk tempat tumpuan dagu
pada biola. Pin dan tali untuk menahan ekor biola.
Revolusi alat music senar-busur
mulai dari Ravanastron, Rebab, Viol, hingga Biola
Korelasi
Antara Biola dengan Pendahulunya
Biola sejak awal penciptaannya
mulai dikembangkan bentuknya. Pada dasarnya, ada beberapa kemiripan alat music
senar-busur versi awal dengan biola masa sekarang. Cara memainkannya tetap sama
yaitu digesek dan memiliki pasak pengatur keketatan senar pada alat music
senar-busur. Untuk versi rebab dan viol sudah memiliki ekor untuk mengaitkan
ujung senar, dan bentuk viol hampir menyerupai biola dengan adanya jembatan
viol dan lekukan C. Namun, perbedaan besar antara viol dan biola terletak pada
cara memainkannya walaupun tetap sama yaitu digesek. Viol dimainkan secara
vertical dan biola dimainkan secara horizontal.
Gambar Ravanastron dan Biola :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar