Jumat, 12 Oktober 2012

Sejarah Biola


Prakata

                Biola. Ya, sebuah alat music berdawai yang dimainkan dengan cara digesek memang sudah familiar dalam dunia musik, baik di Indonesia maupun di Negara lain. Banyak pemain biola terkenal di dunia seperti Wolfgang Amadeus Mozart dan Edouard Lalo. Dari Indonesia juga ada pemain biola terkenal seperti Iskandar Widjaja, Luluk Purwanto, dan pencipta lagu Indonesia Raya yaitu W.R. Supratman. Biola sebenarnya memiliki sejarah yang amat panjang. Mulai dari diciptakannya alat music senar-busur bernama Ravanastron oleh raja Ravana dari Sri Lanka 5000 tahun yang lalu hingga penyebarannya ke daratan Eropa sehingga menjadi bentuk yang kita kenali sekarang.

Sejarah Alat Musik Senar-Busur  
                 Pada abad ke-1 Masehi, Ravanastron, alat musik senar-busur yang berasal dari Sri Lanka dan diciptakan oleh raja Ravana menyebar hingga ke Afghanistan dan Persia pada periode kerajaan Tokharistan di Afghanistan. Di Afghanistan, bentuk alat music ini berubah menjadi model Pipa yang berasal dari China. Ravanastron berevolusi menjadi alat music rebab yang digunakan di kawasan Arab. Pada masa kejayaan Islam, rebab masuk ke wilayah Spanyol dibawa oleh pendakwah Islam pada abad ke-8. Di Spanyol, alat musik ini berevolusi lagi menjadi Rebeca. Setelah Spanyol, rebeca mulai memasuki kawasan Italia, Yunani, dan Eropa Timur.
                 Pada abad pertengahan, pusat perkembangan Rebeca berada di Italia, Prancis, dan Jerman. Ratusan tahun kemudian, Alat music ini berevolusi lagi menjadi Viol. Viol lebih tua 1 abad dibandingkan biola. Untuk alat music Ravanastron, Rebab, Rebeca, dan Viol dimainkan dengan cara vertical hingga biola diciptakan. Biola dan Viol Berjaya selama 2 abad lamanya. Karena cara memainkan viol berbeda dari biola, maka Viol bukan bentuk awal biola. Biola dimainkan dengan cara horizontal. Suara Viol lembut dan manis sehingga sering dimainkan di dalam istana. Sedangkan Biola memiliki suara besar, brillian, dan indah sehingga sering dimainkan di aula besar.
                 Pada abad ke 17 ( 1650 ) kepopuleran Viol pun mulai susut. Sedangkan Biola semakin terkenal di dunia, terutama di daratan Eropa. Biola modern dikembangkan pada abad ke 16 ( 1520 ) di Italia Utara. Biola modern abad ke 16 dikembangkan pada saat masa keemasan Renaissance. Bentuk biola mengambil banyak konsep estetika dengan bentuknya yang elok dan suara nan indah yang ditimbulkannya. 3 klan pembuat biola paling terkenal di dunia adalah Amati, Stradivari dan Guarneri. Biola buatan 3 klan tersebut banyak diburu di pasaran oleh kolektor Biola dari seluruh dunia.

Biola Jaman Sekarang
               Abad ke 18 biola semakin berkembang. Alat music ini dimainkan dengan cara digesek. Biola memiliki 4 nada yaitu G-D-A-E. Nada terendah yaitu G. Pemain biola disebut pebiola atau violinist. Pembuat biola disebut luthier. Biola memiliki beberapa bagian yang disebut badan biola, jembatan biola, leher biola, papan jari, senar, dan beberapa perangkat pembantu seperti pasak penyetel suara, ekor biola, dan penyangga dagu. Kepala biola berfungsi memperkuat fingerboard. Kotak pasak berfungsi untuk lubang pasak. Pasak untuk mengatur ketegangan serta mengulur senar biola. Baut untuk mengaitkan senar. Leher biola terbuat dari kayu mapel. Papan jari atau fingerboard berfungsi untuk menentukan ketepatan nada.
.
                    Badan biola memiliki lekukan berbentuk C di bagian badan biola. Lekukan ini Nampak dari depan dan belakang menyerupai jam pasir. Lekukan ini berfungsi memberikan ruang lebih untuk busur biola bergerak. Permukaan atas biola dibuat dari kayu spruce, sejenis kayu cemara. Pada permukaan atas biola ada 2 buah lubang suara yang berbentuk huruf F, sehingga sering disebut sebagai lubang F. Pengaruh lubang F adalah mempengaruhi kelembutan suara saat udara di dalam biola beresonansi.
                     Di pinggir lubang F terdapat purfing, yaitu lekukan garis untuk menahan  retakan dari pinggir. Bagian belakang dan samping biola terbuat dari kayu mapel. Jembatan biola berfungsi untuk menghantarkan suara menuju badan biola, selain itu untuk menahan senar pada ketinggian tertentu agar dapat digesek sendiri-sendiri.  Ekor biola untuk mengaitkan ujung bawah senar masuk ke badan biola melalui 4 lubang. Penyangga dagu untuk tempat tumpuan dagu pada biola. Pin dan tali untuk menahan ekor biola.  

Revolusi alat music senar-busur mulai dari Ravanastron, Rebab, Viol, hingga Biola

Korelasi Antara Biola dengan Pendahulunya
               Biola sejak awal penciptaannya mulai dikembangkan bentuknya. Pada dasarnya, ada beberapa kemiripan alat music senar-busur versi awal dengan biola masa sekarang. Cara memainkannya tetap sama yaitu digesek dan memiliki pasak pengatur keketatan senar pada alat music senar-busur. Untuk versi rebab dan viol sudah memiliki ekor untuk mengaitkan ujung senar, dan bentuk viol hampir menyerupai biola dengan adanya jembatan viol dan lekukan C. Namun, perbedaan besar antara viol dan biola terletak pada cara memainkannya walaupun tetap sama yaitu digesek. Viol dimainkan secara vertical dan biola dimainkan secara horizontal.
Gambar Ravanastron dan Biola :
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar